PENERAPAN NORMA-NORMA YANG TERDAPAT DI FILM "DUA HATI BIRU"
Nama : Aura
Izzatul Jannah
NIM : 23129013
Matkul :
Pendidikan Nilai Dan Moral
Dosen Pengampu :
Atri Waldi, M. Pd. Dan Dr. Etri Wahyuni, M.Pd.
LINK
FILM “ DUA HATI BIRU ”
https://youtu.be/XFcOr-VWXA0?si=blb8TahV2_XtUv3l
SIPNOSIS
DUA
HATI BIRU
Film dua hati biru merupakan sakuel dari film “ Dua
Garis Biru ”. Film ini menceritakan kelanjutan dari kisah Bima dan Dara,
sebagai pasangan muda yang menikah akibat hamil di luar nikah.
Pada film ini berlatarkan empat tahun setelah
kelahiran anak mereka yang bernama Adam. Pada saat setelatah melahirkan anak
mereka, Dara yang memumutuskan untuk pergi berkuliah di Korea Selatan dan
meninggalkan Bima dangan Adam. Empat tahun setelahnya Dara Kembali ke
Indonesia, tetapi kedatangan Dara yang awalnya tidak dikenali oleh Adam karna
sedari kecil ia hanya melihat wajah Ibu nya melalui handphone saja secara video
call, ini membawa gejolak baru pada rumah tangga Bima dan Dara.
Anak mereka yang mulai aktif, membuat suasana dan
dinamika baru dalam rumah tangga meraka, Bima dan Dara menghadapi tantangan
baru sebagai orang tua muda. Bima dan Dara harus belajar menjadi orang tua yang
bertanggung jawab dan memahami kebutuhan anak mereka. Mereka harus mengatur
waktu dan keuangan mereka agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga, dan juga
harus menjaga hubungan mereka agar tetap harmonis dan saling mendukung satu
sama lain. Belum lagi masalah internal yang muncul dari kedua orang tua mereka
yang ingin selalu ikut campur dalam rumah tangga meraka.
Film ini sangat menyentuh realita sebagai pasangan
muda setelah menikah dan memiliki anak, karna merawat dan mendidik anak
bukanlah perkara yang gampang, apalagi bagi mereka sebagai orang tua muda. Dan
juga tantangan dan dinamika membangun rumah tangga yang harmonis bukanah hal
yang mudah. Film ini juga memberikan pesan tentang pentingnya komusikasi,
saling pengertian dan komitmen dalam mempertahankan hubungan pernikahan.
NORMA
YANG TERDAPAT DALAM FILM “DUA HATI BIRU”
1. Norma Kesusilaan
·
Kesetiaan
dalam Pernikahan: Film ini menekankan nilai kesusilaan dalam pernikahan,
terutama dalam konteks kesetiaan. Bima dan Dara, meskipun menghadapi tantangan
dalam pernikahan mereka, tetap berusaha untuk setia satu sama lain.
·
Tanggung
Jawab terhadap Anak: Film ini menunjukkan bagaimana Bima dan Dara, meskipun
masih muda, berusaha menjadi orang tua yang bertanggung jawab terhadap Adam,
anak mereka. Mereka berusaha memberikan kasih sayang, perhatian, dan pendidikan
yang baik.
·
Menghormati
Orang Tua: Bima dan Dara menunjukkan rasa hormat kepada orang tua mereka,
meskipun terkadang memiliki perbedaan pendapat. Mereka berusaha untuk memahami
dan menghargai nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua mereka.
2. Norma Kesopanan
·
Sopan Santun
dalam Berkomunikasi: Bima dan Dara, serta keluarga mereka, umumnya menunjukkan
sopan santun dalam berkomunikasi. Mereka menggunakan bahasa yang santun dan
menghormati satu sama lain, meskipun terkadang terjadi perdebatan.
·
Menghargai
Perbedaan: Film ini menunjukkan bagaimana Bima dan Dara, serta keluarga mereka,
belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan latar belakang satu sama lain.
Mereka berusaha untuk mencari solusi bersama dan membangun komunikasi yang baik
meskipun memiliki pandangan yang berbeda.
3. Norma Hukum
·
Pernikahan:
Film ini menunjukkan bagaimana Bima dan Dara menikah secara sah, sesuai dengan
norma hukum yang berlaku.
·
Pengasuhan
Anak: Film ini menunjukkan bagaimana Bima dan Dara bertanggung jawab terhadap
Adam, anak mereka, sesuai dengan norma hukum yang berlaku, seperti memberikan
pendidikan dan perawatan yang layak.
4. Norma Agama
Film "Dua Hati Biru" tidak secara eksplisit menunjukkan norma
agama. Meskipun film ini menyentuh nilai-nilai moral seperti kejujuran,
tanggung jawab, dan kasih sayang, tidak ada adegan yang menunjukkan praktik
keagamaan atau referensi yang jelas terhadap ajaran agama tertentu.
Komentar
Posting Komentar