Penerapan Sistem Tata surya, rotasi, dan revolusi Bumi Bagi Siswa SD

 

MAKALAH

KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA

Penerapan Sistem Tata surya, rotasi, dan revolusi Bumi Bagi Siswa SD

 

 

Disusun Oleh :

Aura Izzatul Jannah (23129013)

 

Dosen Pengampu:

Hj. Prof. Dr. Risda Amini, M.Pd

Aissy putri Zulkarnaini, M.Pd

 

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

T.A 2024

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah berjudul “Tata surya, rotasi, dan revolusi Bumi”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah.

            Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada   dosen mata kuliah yakni  Hj. Prof. Dr. Risda Amini, M.Pd yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sampai makalah ini selesai. Penulis juga banyak berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu memberikan aspirasi dan idenya dalam penulisan makalah ini,  sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu.

            Besar harapan penulis mengenai referensi yang disiapkan, namun penulis sadar bahwa apa yang disiapkan ini masih jauh dari harapan pembaca. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin.

 

 

 

 

 

 

 

Padang, November 2024

 

 

 

Aura Izzatul Jannah

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. 2

DAFTAR ISI. 3

BAB I PENDAHULUAN.. 4

A.   Latar Belakang. 4

B. Rumusan Masalah. 5

C. Tujuan. 5

BAB II PEMBAHASAN.. 6

A.   Pengertian Tata Surya. 6

B.    Definisi Terbentuknya Tata Surya Menurut Ahli 6

C.    Anggota Sistem Tata Surya. 8

D.   Rotasi Bumi 23

E.    Revolusi Bumi 26

F.   Penerapan Bagi Siswa SD…………………………………………………………….31

BAB III PENUTUP.. 32

A. Kesimpulan. 32

B.    Saran. 32

DAFTAR PUSTAKA.. 33

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Sistem Tata Surya merupakan sebuah sistem planet yang terdiri dari matahari sebagai pusatnya, dan berbagai benda langit yang mengorbit di sekitarnya. Benda-benda langit ini meliputi planet, asteroid, komet, dan berbagai objek langit lainnya. Sistem Tata Surya terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dari awan gas dan debu yang runtuh karena gravitasi.

Matahari, bintang pusat Tata Surya, merupakan sumber energi utama yang memberikan cahaya dan panas bagi Bumi dan planet-planet lainnya. Matahari memiliki massa yang sangat besar, sehingga memiliki gravitasi yang kuat yang mengikat semua benda langit di Tata Surya.

Bumi, planet ketiga dari Matahari, adalah satu-satunya planet yang diketahui memiliki kehidupan. Bumi memiliki berbagai karakteristik unik yang mendukung kehidupan, seperti air cair, atmosfer yang stabil, dan jarak yang tepat dari Matahari.

Rotasi Bumi adalah gerakan Bumi berputar pada sumbunya sendiri. Rotasi Bumi membutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk menyelesaikan satu putaran, yang mengakibatkan siklus siang dan malam. Karena rotasi Bumi, bagian Bumi yang menghadap Matahari mengalami siang, sedangkan bagian yang membelakangi Matahari mengalami malam.

Revolusi Bumi adalah gerakan Bumi mengelilingi Matahari. Revolusi Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari untuk menyelesaikan satu putaran, yang mengakibatkan perubahan musim di Bumi. Karena kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap bidang orbitnya, setiap belahan Bumi menerima intensitas cahaya Matahari yang berbeda sepanjang tahun, yang menyebabkan perbedaan musim.

Pemahaman tentang sistem Tata Surya, rotasi, dan revolusi Bumi sangat penting dalam berbagai bidang, seperti astronomi, geografi, dan klimatologi. Pengetahuan ini membantu kita memahami berbagai fenomena alam, seperti perubahan musim, pasang surut, dan pergerakan benda langit.

 

     B. Rumusan Masalah

1.       Jelaskan apa yang di maksud dengan tata surya?

2.       Jelaskan bagaimana sistem penyusunan tata surya?

3.       Jelaskan apa yang di maksud dengan rotasi dan revolusi bumi?

4.       Apa itu Gerak Rotasi dan Gerak Revolusi Bumi?

5.       Bagaimana penerapannya bagi siswa SD?

C. Tujuan

1.       Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan tata surya

2.       Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan bagaimana sistem penyusunan tata surya

3.       Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan rotasi dan revolusi bumi?

4.       Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan itu Gerak Rotasi dan Gerak Revolusi Bumi?

5.       Untuk mengetahui cara penerapan dalam kehidupan siswa SD

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAAN

 

A.    Pengertian Tata Surya

 

Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas Matahari dan semua objek yang berputar mengelilinginya, termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.

Semua objek ini berputar di sekitar matahari karena adanya gaya tarik gravitasi. Tata surya sebagai sistem antariksa yang saling terikat gravitasi dimana terdapat matahari dan benda-benda langit yang mengitarinya secara langsung maupun tidak langsung. Dari sekian banyak benda langit yang mengitari matahari secara langsung, terdapat benda langit yang paling besar yang dinamakan dengan planet.

Bulan merupakan benda langit yang mengitari matahari secara tidak langsung, bulan merupakan satelit alami planet yang mengitari planet. Terdapat delapan planet besar yang mengitari matahari dengan lebih dari 160 buah bulan yang sudah diketahui, 5 atau lebih planet katai (dwarf planet), serta jutaan asteroid dan komet. Secara bersama-sama, semua benda langit tersebut membentuk tata surya yang menempati ruang angkasa dengan diameter 15 triliun kilometer.

Bagian yang terdekat dengan matahari adalah bagian sistem yang berbentuk piringan dimana seluruh planet berada pada bagian ini. Pada daerah yang lainnya yang jauh dari matahari, terdapat awan Oort, yakni daerah berbentuk bola yang menjadi tempat kedudukan komet.

 

B.     Definisi Terbentuknya Tata Surya Menurut Ahli

 

1.      Teori Planetesimal oleh Ahli Geologi Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan Astronom Forest R. Moulton (1872-1952)

 

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk karena adanya benda langit lain yang lewat cukup dekat dengan matahari pada saat awal pembentukan matahari. Akibat dari kedekatan benda langit tersebut dengan matahari mengakibatkan adanya tonjolan pada permukaan matahari.

Dengan adanya bantuan bintang yang dekat dengan matahari akan memberikan efek gravitasi sehingga terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang pada matahari.  Setelah itu sebagian besar materi akan tertarik kembali, dan sebagian benda langit lainnya akan tetap di orbit akan mendingin dan memadat dan akan menjadi benda-benda berukuran kecil yang disebut dengan planetisimal.

Beberapa benda planet lainnya yang berukuran besar disebut dengan proto planet. Dan objek-objek tersebut akan bertabrakan dari waktu ke waktu dan akan membentuk bulan dan planet dan sisa dari materi lainnya menjadi komet dan asteroid.

 

2.      Teori Awan Debu oleh Carl Von Weizsaeker (1940) dan Gerard P Kuiper (1950)

 

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya terbentuk dari gumpalan gas dan debu kemudian gumpalan awan mengalami penyumbatan dan pada proses penyumbatan tersebut partikel-partikel debu akan tertarik masuk ke bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan kemudian mulai terikat yang akan membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan bagian tepi nya yang tipis.

Lalu partikel-partikel di bagian tengah cakram akan saling menekan dan kemudian menimbulkan panas dan berpijar , dan bagian inilah yang akan menjadi matahari. Sementara itu bagian yang luar akan berputar sangat cepat sehingga akan terpecah-pecah membentuk gumpalan yang lebih kecil dan gumpalan kecil ini akan terikat dan kemudian membeku yang akan menjadi planet-planet.

 

3.      Teori Nebule (Teori Kabut) oleh Immanuel Kant (1749-1827) dan Piere Simon de Laplace (1796)

 

Menurut hasil penelitian para ahli ini tata surya melalui proses yaitu matahari dan planet berasal dari kabut yang berpijar yang terikat di dalam jagat raya. Karena berupa kabut yang berbentuk bulat seperti bola yang besar dan jika semakin bola itu mengecil akan semakin cepat putarannya.

Lalu akibatnya bentuk bola tersebut mendekat pada kutubnya lalu melebar di bagian equatornya sehingga bagian massa dari kabut gas menjauh dari gumpalan intinya dan akan membentuk gelang-gelang pada sekeliling bagian utama kabut kemudian gelang-gelang tersebut akan membentuk gumpalan yang akan menjadi planet-planet dan satelit. Sedangkan bagian tengah yang masih berpijar akan selalu membentuk gas pijar yang disebut dengan matahari.

 

C.    Anggota Sistem Tata Surya

 

Sebagian besar astronom yakin bahwa seluruh anggota tata surya dari matahari hingga asteroid yang paling kecil, terbentuk dari awan gas dan debu yang sangat besar dan berputar yang dinamakan nebula matahari. Proses ini diawali sekitar 5 miliar tahun yang lalu saat matahari mulai terbentuk. Planet-planet dan objek-objek lain terbentuk dari bahan-bahan yang tidak membentuk matahari.

 

Sekitar 500 juta tahun kemudian, ketika pembentukan tata surya hampir selesai, hanya 0,002% nebula matahari awal yang tertinggal, selebihnya terlempar ke angkasa luar.

Sistem tata surya memiliki banyak benda-benda langit yang mengelilingi tata surya, bagian-bagian dari langit itu berjalan sesuai dengan strukturnya yang secara teratur yang saling melengkapi satu sama lain agar tidak menimbulkan kerusakan pada anggota-anggota planet lainnya.

Gambar 1.1 (Sitem Tata Suraya)

sumber: https://www.britannica.com/science/solar-system

1.      Matahari

Gambar 1.2 (Matahari)

Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/The_Sun_by_the_Atmospheric_Imaging_Assembly_of_NASA's_Solar_Dynamics_Observatory_-_20100819.jpg

 

Matahari merupakan anggota penting dalam tata surya yang merupakan komponen utama dalam tata surya. Matahari juga disebut sebagai induk di dalam tata surya . Matahari memiliki ukuran sebesar 332.830 massa bumi.

Dengan memiliki ukuran massa yang besar ini menimbulkan kepadatan inti yang besar agar bisa mendukung kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. 

Kemudian energi ini dipancarkan ke luar angkasa radiasi elektromagnetik dan termasuk spektrum magnetik. Matahari juga memiliki lapis lapisan-lapisan yaitu :

·         Bagian Inti Bagian inti adalah lapisan paling dalam pada matahari yang memiliki suhu 14 juta kelvin, dan inti core ini merupakan tempat terjadinya reaksi nuklir yang akan menghasilkan energi yang sangat besar.

·         Fotosfer adalah lapisan yang masih memiliki energi panas yang dahsyat yang suhunya sekitar 6000 kelvin yang memiliki ketebalan sekitar 300 km. Dan fotosfer merupakan bagian matahari yang dapat dilihat, namun kita tidak bisa selalu menatap matahari secara langsung karena dapat menimbulkan kerusakan mata.

·         Kromosfer adalah lapisan bagian atmosfer matahari yang memiliki suhu 4.500 kelvin dan memiliki ketebalan 2.000 kilometer.

·         Korona adalah lapisan luar matahari yang tidak terlalu memberikan energi panas karena korona memiliki suhu 1 juta kelvin serta memiliki ketebalan 700.000 km. Energi panas yang selalu dipancarkan matahari memungkinkan adanya kehidupan di bumi. Dan tanpa pemantulan cahaya matahari. Jadi kita tidak bisa melihat anggota-anggota lain dari tata surya hanya yang tampak saja seperti bintang, meteor dan komet.

 

 

2.      Planet-planet

 

a.      Merkurius

Gambar 1.3 (Merkurius)

Sumber: https://tse1.mm.bing.net/th?id=OIP.rZZszoM2vgFu1itPkdov-QHaGq&pid=Api&P=0&h=180

Planet Merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari yang memiliki jarak sekitar 58 juta kilometer dari matahari. Planet merkurius ini tidak dapat dilihat hanya dengan kasat mata. Merkurius biasa bisa di lihat ketika disaat waktu fajar dan waktu senja. Merkurius adalah planet yang terkecil diantara planet yang lainnya.

Merkurius hanya memiliki 4.862 km, pada permukaan merkurius memberikan energi yang panas dan kering. Merkurius akan bergerak mengelilingi matahari 1 kali putaran membutuhkan waktu 88 hari dan akan berotasi dengan periode rotasi 59 hari karena merkurius tidak memiliki satelit. Merkurius melakukan gravitasi pada permukaan bumi sekitar sepertiga gravitasi.

 

b.      Venus

Gambar 1.4 (Venus)

Sumber: https://www.liputan6.com/hot/read/5293925/mengenal-ciri-ciri-planet-venus-punya-kemiripan-dengan-bumi

 

Planet selanjutnya adalah Venus. Kamu pernah dengar ‘bintang kejora’? Itu merupakan salah satu julukan dari planet Venus. Planet ini biasa terlihat dari Bumi pada sore hari lho, guys. Terlihat seperti bintang, tapi tidak kerlap-kerlip.

Namun, atmosfer planet Venus ini beracun, diisi dengan karbon dioksida dan diselimuti awan tebal berwarna kuning yang mengandung asam sulfat. Awan tersebut membuat panas terperangkap di dalamnya, hal inilah yang menyebabkan efek rumah kaca berlebih. Itulah mengapa meskipun Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari, namun Venus yang memiliki suhu paling panas di antara planet lainnya.

 

Ciri-ciri dari planet Venust:

1.      Dijuluki sebagai ‘bintang fajar’, ‘bintang sore’, dan ‘bintang kejora’;

2.      Planet kedua di tata surya, setelah Merkurius. Planet terpanas di tata surya dengan suhu 900°F (465°C).

3.      Arah rotasinya berbeda dari planet lain (berlawanan); Memiliki jarak lebih dari 67 juta mil (108 juta km) dari Matahari;

Planet yang berwarna putih kekuningan; Memiliki atmosfer yang tebal dan sebagian besar terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida. Satu hari di Venus sama dengan 243 hari di Bumi. Hal ini karena rotasi Venus yang berputar terbalik dari planet lainnya. Sehingga, Matahari terbit di Venus bukan di timur, melainkan dari arah barat. Sedangkan terbenam di arah timur.

 

c.       Bumi

Gambar 1.5 (Bumi)

Sumber: https://images.app.goo.gl/dJ74K3xcU8XbKfZA6

 

Bumi adalah salah satu planet yang tidak memiliki ukuran terbesar, karena yang kita tempati adalah bumi sehingga kita menganggap bumi adalah planet terbesar dengan adanya jumlah penduduk yang tak terhitung.

Pada bumi ini ada atmosfer yang melindungi dan campuran bahan kimia organik yang tepat untuk melindungi pada lapisan matahari. Sehingga planet ini merupakan satu-satunya planet dalam anggota tata surya yang dapat mendukung adanya kehidupan dan bumi termasuk planet ketiga dalam urutan sistem tata surya.

Bumi adalah planet yang paling dinamis yang dapat mendaur ulang diri nya sendiri dengan suhu dan tekanan permukaan bumi memungkinkan adanya air dan bisa dijadikan dalam bentuk cair, padat atau gas. Bumi memiliki diameter sekitar 12.700 km dan akan berevolusi 365,25 hari serta rotasi nya dalam waktu 24 jam. Dan bumi hanya memiliki satu satelit yaitu bulan.

Buku Bumi Dan Tata Surya membahas berbagai susunan tata surya yang ada, beserta selum beluk planet bumi, struktur bumi, serta bagian bumi yang penting untuk diketahui.

 

d.   Mars

Gambar 1.6 (Mars)

Sumber: https://images.app.goo.gl/NxpLPMTF7SY4ra9d9

 

Mars dijuluki sebagai ‘planet merah’, Mars merupakan planet di urutan keempat dalam tata surya. Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis, dingin, berdebu, padang pasir atau gurun. Planet Mars juga terkenal dengan gunung berapinya yang besar dan lembah yang dalam. Bahkan planet ini merupakan yang paling sering terjadi badai angin dibandingkan dengan planet lainnya. Ini dia ciri-ciri planet Mars diantaranya dijuluki sebagai ‘planet merah’,

Memiliki permukaan yang berwarna kemerah-merahan, karena berasal dari oksida besi, Komposisi atmosfernya diantaranya karbon dioksida, nitrogen, argon, oksigen, dan uap air. Jarak antara planet Mars dengan Matahari sekitar 228 juta km (142 juta mil). Planet Mars memiliki dua satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Mars tidak memiliki cincin. Suhu planet Mars antara -113 sampai 0°C.

 

e.    Jupiter

Gambar 1.7 (Jupiter)

Sumber: https://images.app.goo.gl/gvz6tmzXrk2epN7T9

 

Jupiter adalah planet kelima dalam urutan anggota tata surya . Jupiter merupakan planet yang terbesar diantara planet yang lainnya. Jupiter memiliki garis tengah pada permukaannya sekitar 142.860 km dan mempunyai volume sekitar 1.300 kali dari volume bumi.

Dengan letak jupiter lebih jauh dari planet yang lainnya, namun jupiter mudah dilihat dengan kasat mata karena ukurannya yang sangat besar dan memantulkan lebih dari 70% cahaya matahari yang diterimanya. Jupiter memiliki gas yang berwarna merah yang akan berputar mengelilingi tengah-tengah planet jupiter yang akan membentuk ikat pinggang merah raksasa yang kemudian menghasilkan badai besar di permukaan jupiter. Untuk rotasi nya jupiter melewati masa rotasi selama 9,8 jam yang sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan bumi serta dengan revolusi nya sekitar 12 tahun.

 

 

f.        Saturnus

 

Gambar 1.8 (Saturnus)

Sumber: https://images.app.goo.gl/Ge42KR8jnzgAzgGG8

 

Saturnus adalah planet yang ke enam dalam urutan anggota tata surya. Saturnus merupakan planet yang tercantik diantara planet lainnya karena saturnus memiliki cincin yang mengelilingi planet karena ukuran cincinnya lebih besar dibandingkan dengan planet yang lainnya. Karena pada saturnus terdapat banyak cincin-cincin kecil yang berjumlah sampai ratusan. Cincin-cincin kecil yang ada di planet saturnus ini tersusun dari gas beku dan butiran-butiran debu yang menurut para peneliti merupakan peninggalan dari satelit yang lebih dulu yang sudah hancur karena benturan dengan planet-planet yang lainnya.

 

g.         Uranus

Gambar 1.9 (Uranus)

Sumber: https://images.app.goo.gl/6X58Ru9pqjUKFcze8

 

Uranus adalah planet yang ke tujuh dalam urutan anggota tata surya. Pada planet uranus ini sangat berbeda dengan planet lainnya karena salah satu kutub dari planet uranus ini menghadap ke matahari dan berotasi pada sumbu yang sebidang dengan bidang edarnya yang mengelilingi matahari.

Uranus sebagai planet yang pertama kali ditemukan dengan menggunakan teleskop. Meskipun planet ini berada pada urutan ketujuh di dalam tata surya, namun Uranus adalah planet yang paling dingin di antara planet lainnya. Planet ini memiliki ukuran 4 kali Bumi. Berikut ciri-ciri dari planet Uranus diantaranya Planet dengan suhu terendah, yaitu -224°C.

Memiliki satelit sebanyak 27 buah. Diameter planetnya sebesar 50.724 km. Berwarna biru muda. Memiliki cincin redup vertikal. Berputar pada poros sejajar orbitnya. Atmosfernya terdiri dari metana, inti padat metana beku. Jarak Uranus ke Matahari sejauh 1,8 miliar mil (2,9 miliar km. Uranus membutuhkan 17 jam Bumi untuk berotasi pada porosnya, dan membutuhkan 84 tahun Bumi untuk mengorbit Matahari.

 

h.      Neptunus

 

Gambar 1.10 (Neptunus)

Sumber: https://images.app.goo.gl/nzTf6V7DWwg9o84f8

 

Neptunus adalah planet yang ke delapan dalam urutan anggota tata surya. Neptunus adalah planet yang memiliki angin yang badai sehingga disebut dengan planet yang paling berangin dalam tata surya. Sehingga bisa saja ada badai yang sangat besar yang timbulnya dari planet ini. Planet ini memiliki ukuran jarak dari matahari yaitu sebesar 4-500 jt km.

Untuk massa 16 jam. revolusi pada planet ini membutuhkan waktu selama 165 tahun serta yang dibutuhkan untuk rotasinya adalah 16 jam . Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus memiliki atmosfer yang terdiri dari helium dan hidrogen serta memiliki gas metana yang sama dengan planet neptunus. Pada planet neptunus ini juga berbeda dengan lainnya, planet ini tidak memiliki batasan-batasan antara lapisan-lapisannya.

 

3.      Asteroid

 

Gambar 1.11 (Asteroid)

Sumber: https://images.app.goo.gl/w1ufPPGTTXzSbGZC8

 

Asteroid adalah bongkahan batu langit dan sisa logam dengan ukuran yang berbeda-beda dan tidak beraturan sisa pembentukan tata surya di masa lalu. Sebagian dari asteroid yang terdapat di tata surya berada di antara planet mars dan Jupiter. Mereka bergerombol membentuk suatu gugusan mirip sabuk yang beredar bersama mengorbit matahari.

Menurut ahli  lain juga mengatakan bahwa asteroid merupakan sisa-sisa bahan pembentuk planet yang memiliki diameter sabuk sekitar 100 km. Dalam berevolusi, sabuk asteroid membutuhkan waktu selama tiga hingga enam tahun dan jumlah steroid ini sangat banyak serta jarak antar satu asteroid dengan asteroid lain ribuan kilometer.

Kelompok asteroid tersebut sering disebut sabuk asteroid. Sabuk asteroid merupakan rumah bagi ratusan ribu asteroid dari yang berukuran sekecil partikel debu kosmik hingga yang sebesar miniatur planet.

Beberapa asteroid tersebut diberi nama Ceres, Pallas, Juno, Eros, dan Vesta. Diameter asteroid berkisar 1 hingga 750 km. massa keseluruhan asteroid hanya sekitar 0,001 massa bumi. Selain itu di antara orbit mars dan yupiter, asteroid juga ditemukan di antara saturnus dan Uranus. Asteroid ini dinamakan Chiron.

Diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tata surya berjumlah total antara 1,1 hingga 1,9 juta. Asteroid terluas dalam sistem tata surya sebelah dalam yaitu 1 Ceres dengan diameter 900-1000 km.

Dua asteroid sabuk sistem tata surya sebelah dalam ialah dua Pallas dan empat Vesta. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang terkadang terlihat oleh mata telanjang. Massa seluruh asteroid sabuk utama diperkirakan sekitar kurang lebih empat persen dari massa bulan.

 

4.      Satelit

 

Gambar 1. 12 (Satelit)

Sumber: https://images.app.goo.gl/u2Z1emAbCCth79cD7

Satelit berasal dari bahasa latin ”Satelles” yang memiliki arti pelayan, atau seseorang yang melayani pihak lain. Satelit memiliki pengertian yaitu benda langit yang bergerak mengitari sebuah planet.

a.      Satelit Alam

Satelit alam adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam bersamaan dengan terbentuknya planet. Contohnya: bulan sebagai satelit bumi, titan sebagai satelit alam Saturnus.

Gambar 1.13 (Contoh satelit alami Bumi adalah Bulan)

Sumber: https://images.app.goo.gl/3Ugr6V9pZyTxfF9X9

 

b.      Satelit Buatan

Satelit buatan adlaah satelit yang dibuat leh manusia dan digunakan untuk tujuan tertentu. Contohnya, satelit cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan lain-lain.

Gambar 1.14 (Contoh satelit buatan Bumi)

Sumber: https://images.app.goo.gl/uJ9CetsPAstXaqxt5

Pada umumnya planet-planet dalam sistem tata surya memiliki beberapa satelit yang senantiasa mengiringi. Hanya Merkurius dan Venus yang tidak memiliki satelit.

 

 

5.      Komet

 

Gambar 1.15 (Komet)

Sumber: https://www.bing.com/th?id=OSK.HEROoslRF8P8Pedi0KE3oYC3ugceSvE27hjyQahjsgYbGJ8&pid=cdx&w=320&h=189&c=7

Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang berbentuk elips. Komet menyerupai bintang dan sering disebut orang sebagai bintang berekor. Komet tersusun atas gas, es, dan debu. Ketika komet bergerak mendekati matahari, lapisan es pada komet menguap.

Kumpulan uap dan debu itu terdorong oleh angina mengelilingi matahari sehingga menjauhi matahari. Itulah sebabnya, saat komet mendekati matahari, ekornya berada di depan. Panjang ekor komet dapat mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka ekor komet semakin panjang.

Jumlah komet di angkasa diperkirakan lebih dari 100 miliar. Komet yang paling terkenal adalah Halley. Komet yang muncul 76 tahun sekali. Selain Halley ada juga Komet Encke yang muncul 3,3 tahun sekali, komet Biela muncul 6,6 tahun sekali, dan Kohoutek muncul dua tahun sekali.

Astronom dari Universitas Harvard, Fred Whipple, pertama kali mengusulkan pada tahun 1950 mengenai struktur komet yang berupa gumpalan es kotor berdiameter 1-10 kilometer karena tersusun dari berbagai senyawa seperti karbondioksida, sianida, amonia, air, metana, serta berbagai macam logam yang bercampur dengan batu dan debu.

Saat komet bergerak mendekati matahari pada jarak kurang dari 3 SA, kemudian muncul selubung gas dan debu yang berukuran 100.000 hingga 1 juta kilometer yang disebut Coma. Dari kata inilah sebutan ‘Komet “ berasal. Gas dalam coma beragam seperti CO, HCN, CH, CN, air dan formaldehid.

Coma ini diselubungi oleh awan hidrogen yang memiliki ukuran jutaan kilometer dan muncul dari disosiasi radikal hidroksil (OH) akibat radiasi matahari pada materi yang ada di Coma.

Ketika jarak komet kian mendekat ke matahari, maka muncul ekor komet akibat partikel yang dipancarkan matahari menguapkan materi yang menyelubungi inti komet. Terdapat dua ekor matahari yaitu ekor ion yang arahnya selalu menjauhi matahari, dan ekor debu yang arahnya melengkung ke matahari akibat tarikan gravitasi matahari.

Menurut catatan sejarah, pengamatan komet telah dilakukan ratusan tahun yang lalu. Seiring dengan perkembangan teknologi pengamatan, penemuan komet kini semakin banyak. Sudah ada ribuan komet yang ditemukan sekarang ini.

Misal, komet Shoemaker-Levy 9 yang sebagian materinya menabrak yupiter pada tahun 1994. Komet tersebut ditemukan oleh pasangan Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David Levy pada 23 Maret 1993. Tata cara penamaan yang lain adalah dengan menurut tahun ditemukannya komet diikuti huruf kecil pada tahun ditemukannya. Misalnya, komet ketujuh yang ditemukan pada tahun 2004 adalah 2004g.

 

6.      Meteor

 

Gambar 1.16 (Meteor)

Sumber: https://images.app.goo.gl/djjcT2QQKfZJU8ft8

 

Meteor merupakan benda angkasa yang berupa pecahan batuan angkasa yang jatuh dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Ketika meteor masuk ke dalam atmosfer bumi maka akan terjadi gesekan dengan udara sehingga benda tersebut akan menjadi panas dan terbakar.

Meteor yang tidak habis terbakar di atmosfer bumi dan sampai pada permukaan bumi disebut meteorit. Tumbukan meteorit berukuran besar pada permukaan bumi seringkali menimbulkan lubang besar di permukaan bumi yang disebut dengan kawah meteorit contohnya kawah meteorit di Arizona Amerika Serikat.

Di angkasa, banyak ditemukan benda-benda langit berukuran kecil yang tidak memiliki lintasan tertentu. Benda yang bergerak bebas dengan kecepatan tinggi ini disebut (meteoroid). Apabila benda ini tertarik oleh planet yang memiliki atmosfer seperti bumi, maka benda tersebut akan berpijar karena bergesekan dengan atmosfer. Benda yang berpijar tersebut dinamakan meteor. Benda inilah yang sering kita lihat di angkasa, bergerak cepat. Beberapa orang menyebut meteor sebagai bintang jatuh atau bintang pindah tempat.

Apabila meteor tidak habis terbakar di atmosfer, maka akan sampai di bumi. Batu meteor tersebut yang dinamakan meteorit. Karena batu meteor tersebut bergerak dengan kecepatan yang tinggi, ditambah lagi dengan ukurannya yang besar, maka ketika jatuh ke permukaan bumi biasanya menimbulkan suara yang sangat keras seperti ledakan. Tabrakan ini juga bisa menyebabkan terbentuknya sebuah kawah yaitu kawah meteor seperti yang berada di Australia.

 

D.    Rotasi Bumi

 

Gambar 1.17 (Rotasi Bumi)

Sumber: https://images.app.goo.gl/ZoDqBJVrZNwpag8x7

 

Bumi adalah salah satu planet, dari planet-planet dalam tata-surya, yaitu sebuah benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang. Keberadaan Bumi di jagad raya bukanlah berdiri sendiri serta bebas tetapi berhubungan dengan benda-benda langit lainnya dan mendapat pengaruh dari hukum-hukum yang berlaku di alam semesta.

Rotasi bumi adalah gerakan bumi yang berputar mengelilingi sumbunya dengan nilai sekali putaran adalah 24 jam sedangkan arah perputarannya berawal dari barat menuju timur (rotasi lengkap berkisar 23 jam, 56 menit, 4,09 detik). Sama artinya bergerak dengan kecepatan sekitar 0,5 km/detik. Ini dihasilkan dari perhitungan sebagai berikut.

 

Akibatnya, Bumi menghadapkan separuh bagiannya ke arah matahari sedangkan separuh lagi membelakangi matahari. Pengaruh cepatnya gerakan rotasi tersebut membuat efek penglihatan manusia terhadap objek angkasa bergerak dari timur ke barat yang berarti bahwa gerakannya berbanding terbalik dari gerakan sebenarnya. Ini yang disebut sebagai gerak semu benda-benda langit atau gerak semu harian.

Dalam sekali putaran Bumi, seluruh tempat yang berada di khatulistiwa atau garis ekuator akan mendapatkan lintasan yang paling panjang dimana panjangnya adalah 40.000 km sedangkan tempat yang dekat dengan daerah kutub maka lintasannya akan semakin pendek. Lapisan atmosfer yang dekat dengan Bumi juga mengalami rotasi, jika hal ini tidak terjadi maka makhluk hidup di Bumi akan merasakan terjangan angina timur yang amat kencang seperti di khatulistiwa maka kecepatan angina akan mencapai +/- 1667 km/jam.

 

a.      Akibat Rotasi

Bumi berotasi satu kali dalam 24 jam mengelilingi sumbunya dengan arah dari barat ke timur. Kejadian ini menimbulkan pengaruh terhadap keadaan di Bumi, antara lain:

1.      Peredaran Semu Harian Benda Langit

Pergerakan benda langit disebut sebagai peredaran semu harian. Dikatakan semu karena hanya gerakan tersebut yang dapat teramati oleh mata tetapi pada kenyataannya gerakan tersebut meurpakan kebalikan dari gerakan sebenarnya. Bintang menempuh lintasan peredaran semunya memakan waktu 23 jam 56 menit atau disebut satu ahri bintang. Periode peredaran semu harian matahari atau bulan bukan 23 jam 56 menit melainkan satu hari matahari sama dengan 24 jam sehingga menunjukkan adanya lebih panjang 4 menit dari periode satu hari bintang. Bulan lebih lambat dari yang lain karena satu hari bulan bernilai 24 jam 50 menit atau hamper mencapai 25 jam. Perbedaan periode peredaran semua harian ini disebabkan kedudukan bintang sejati selalu tetap di langit. Matahari memiliki edaran semua yang lain karena adanya revolusi, sedangkan Bulan sebagai satelit alami untuk Bumi memiliki edaran bulanan mengelilingi induknya (Bumi).

 

2.      Peristiwa Siang-Malam

Dikarenakan adanya peredaran semu harian membuat Bumi mengalami pergantian siang dan malam. Seperti yang diketahui bahwa edaran semu harian matahari rata-ratanya 24 jam atau disebut sebagai 1 hari. Panjangnya periode satu hari di khatulistiwa hampir sama sepanjang tahunnya namun memiliki sedikit perbedaan karena lama siang dan malam tidak selalu sama. Kadang siang lebih dari 12 jam yang membuat malam kurang dari 12 jam dan begitupun sebaliknya.

 

3.      Perbedaan Waktu

Perbedaan waktu yang digunakan sehari-hari adalah waktu matahari (syamsyiyah) ditinjau dari garis meridian yang terdapat di kota Greenwich, Inggris dengan ketetapan garis meridian 0º - 180º BT. Lingkaran tengah bumi adalah 360º, dapat diartikan bahwa satu kali rotasi membutuhkan sekitar 24 jam atau 1440 menit. Dengan ini, setiap 1º akan bernilai 4 menit, setiap 10º akan bernilai 40 menit, dan 15º bernilai 60 menit atau 1 jam. Atas dasar ini maka ditetapkan pembagian waktu untuk seluruh dunia.

 

4.      Perbedaan Arah Angin Pasat

Angin pasat merupakan angin tetap yang bertiup dari daerah subtropics ke daerah tropis. Sehingga angin ini dapat dikatakan sebagai angin Utara dan angin Selatan. Akibat rotasi, angina pasat berubah menjadi angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara dan membuat seluruh angin menjadi berbelok arah tiupannya. Angin yang dari utara belok ke kanan sedangkan yang dari selatan belok ke kiri.

 

5.      Bentuk Bumi yang Pepat

Bentuk Bumi menjadi pepat di kedua kutubnya akibat putaran rotasi Bumi yang berbentuk elipsoida. Ini dapat diperkirakan bahwa ketika Bumi masih berada dalam keadaan lunak, rotasi sudah terjadi. Pengukuran menunjukkan untuk memperoleh jarak 1º di dekat kutub lebih panjang daripada di ekuator. Sehingga ini membuat sumbu Bumi lebih pendek dibandingkan garis ekuator.

 

6.      Perbedaan Besar Gravitasi Bumi

Daerah kutub mendapatkan gravitasi lebih kuat daripada di khatulistiwa dikarenakan kutub lebih dekat dengan pusat bumi dan kutub seperti tidak mengalami perputaran dengan Bumi karena tepat berada di sumbu Bumi. Dan umumnya, seluruh tempat di Bumi akan mendapat gaya sentrifugal sementara di daerah kutub gaya ini bernilai 0 atau sama sekali tidak ada.

 

E.     Revolusi Bumi

 

 

Gambar 1.18 (Revolusi Bumi)

Sumber: https://images.app.goo.gl/ZoDqBJVrZNwpag8x7

 

Bumi seperti benda langit lainnya yang mengelilingi matahari sehingga Bumi memiliki bidang orbit terhadap matahari yang dinamakan ekliptika. Orbit planet lain tidak sebidang dengan ekliptika karena sudut antar bidang ekliptika dan bidang orbit planet lain terdapat inklinasi. Periode revolusi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik atau disebut satu tahun siderik. Siderik itu sendiri berasal dari kata sidus yang berarti bintang. Dinamakan seperti itu karena periode dihitung berdasarkan ketika Bumi sedang berevolusi mengeliling matahari dengan awalan dari titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berhenti di titik itu lagi. Arah revolusi Bumi itu negative, artinya jika berada di ruang angkasa di atas Kutub Utara, maka akan terlihat bahwa Bumi beredar mengelilingi Matahari dengan arah edaran yang berlawanan dengan arah jarum jam. Dalam revolusi, sumbu Bumi akan miring 66,5º terhadap ekliptika dengan arah kemiringan yang tetap.

 

a.      Akibat Revolusi

Dengan adanya revolusi Bumi maka mengakibatkan beberapa peristiwa terjadi di Bumi, antara lain:

 

1.      Pergeseran Matahari antara GBU dengan GBS

GBU atau garis balik utara merupakan garis lintang 23,5º LU dan GBS atau garis balik selatan merupakan garis lintang 23,5º LS. Matahari tidak selalu berada di khatulistiwa untuk sepanjang tahun melainkan terjadi pergeseran ke utara atau ke selatan Bumi. Dengan pergeseran terjauh adalah 23,5º LU/LS. Terdapat empat tanggal yang menjadi acuan pergeseran lokasi Matahari yang mana Matahari bergeser dari khatulistiwa menuju utara lalu ke khatulistiwa kembali lalu menuju selatan dan kembali ke khatulistiwa lagi dan inilah menjadi alasan disebut garis balik.

 

2.      Perubahan Panjang Siang dan Malam

Karena sumbu Bumi yang miring terhadap ekliptika, lamanya siang hari tidak sama dengan lamanya malam hari. Ketika posisi Matahari berada di sebelah utara atau di GBU, maka Bumi belahan utara akan mendapatkan siang hari yang lebih panjang dibandingkan Bumi belahan selatan dan begitu sebaliknya. Namun ketika berada di khatulistiwa, maka lamanya siang dan malam adalah sama yaitu 12 jam siang dan 12 jam malam.

 

3.      Pergantian Musim

Di daerah iklim sedang atau subtropics makan akan terdapat empat musim yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Ketika musim panas, maka waktu siang akan lebih lama dibandingkan waktu malam dan begitupun sebaliknya ketika musim dingin makan malam akan lebih panjang dibandingkan siang. Sedangkan wilayah yang berada di tropis hanya memiliki dua musim yaitu kemarau dan hujan.

Bidang ekliptika dan bidang khatuistiwa langit saling berpotongan sehingga membentuk sudut 23º30’ atau 23,5º di dua titik. Seperti pada 21 Maret, maka seluruh tempat yang ada di dunia akan mendapatkan siang dan malam dengan lama waktu yang sama. Ini dikarenakan batas bayangan tepat dari kutub ke kutub membagi tiap garis lintang atas dua bagian yang sama dan kedudukan sumbu Bumi sejajar dengan otomatis. Pada 21 Juni, KU Bumi akan menghadap ke arah matahari. Akibatnya, lingkaran batas bayangan pada 23,5º dari kutub utara serta daerah didalam lingkaran kutub menetap disinari selama 24 jam. Sehingga siang akan lebih lama di utara dibandingkan selatan.

Pada 23 September, keadaan matahari akan kembali ke khatulistiwa dan keadaan akan sama seperti pada 21 Maret. Pada 22 Desember, merupakan kebalikan dari keadaan matahari pada 21 Juni yaitu matahari berada di selatan. Maka dapat dikatakan bahwa siang di daerah selatan akan lebih panjang dibandingkan di daerah utara. Di daerah tropika sendiri waktu antara siang dan malam tidak terlalu besar selisihnya dan perbedaan suhu hampir tidak dirasakan. Sehingga 1 tahun di daerah tropis hanya terdapat dua musim saja.

 

4.      Peredaran Semu Tahunan Matahari

Dapat diketahui bahwa Matahari mengalami dua peredaran semu dalam sekali jalan. Untuk revolusi sendiri, matahari beredar di antara bintang-bintang di bola langit dengan arah dari barat ke timur, atau arah negative. Untuk satu kali putaran penuh dibutuhkan waktu 365,4 hari. Peredaran matahari ini dapat dilihat melalui rasi bintang sehingga peredaran semu tahunan Matahari berarti peredaran Matahari dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain dengan arah negative sepanjang ekliptika. Satu putaran memakan waktu satu tahun siderik, sama dengan periode revolus Bumi.

 

5.      Zodiak dan Rasi-Rasi Bintang

Di sepanjang ekliptika (kira-kira 10º di kiri dan kanan) terdapat dau belas rasi bintang yang pada zaman dahulu semua diberi nama binatang. Karena itu, ke-duabelas rasi yang membentuk “ikat pinggang” di bola langit disebut sebagai zodiac atau mintakulburudj atau “ikat pinggang hewan-hewan”. Sesuai dengan itu, ekliptika dibagi dalam dua belas bagian yang masing-masing berupa busur sebesar 30º dan disebut tanda zodiac yang memiliki nama sesuai dengan rasi yang terdapat di dekatnya.

 

6.      Tarikh Matahari

Akibat revolusi terdapat perhitungan Tarikh Matahari (syamsiyah atau solar calender). Periode satu tahaun pada Matahari adaalh 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, disebut satu tahun tropic. Satu tahun tropic merupakan periode edaran semu tahunan Matahari dari titik Aries sampai kembali ke titik Aries lagi. Karena presesi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada ekliptika. Membuat waktu yang dibutuhkan Matahari menuju  Aries lebih singkat dibandingkan satu tahun siderik.

 

b.      Terjadinya Pasang Surut Air Laut

Pasang surut atau pasut merupakan gerak naik turunnya muka laut secara stabil yang disebabkan adanya gaya tarik Bulan dan Matahari. Perhitungan matematis menunjukkan bahwa gaya tarik Bulan memengaruhi pasang-surut +/- 2,2 kali lebih kuat daripada gaya tarik Matahari. Karena kuatnya gaya tarik Bulan membuat daerah yang dekat dengan Bulan akan tertarik membengkak hingga akan tercipta pasang di daerah tersebut, saat itu juga bagian bola Bumi dibelakangnya akan keadaan yang sama sedangkan yang tegak lurus pada poros Bumi akan surut.

Jika seluruh permukaan Bumi tertutup oleh air secara rata dan hanya Bulan yang memengaruhi Bumi maka akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari. Namun karena sebagian permukaan bumi adalah daratan dan bentuk muka bumi bawah laut yang beragam keadaan pasang-surut tersebut tidak dapat terjadi. Bahkan, karena pengaruh

Matahari dan Bulan membuat Bumi relative selalu berubah dan pola pasang-surutnya selalu berbeda-beda.

Jika Bulan dan Matahari berada di posisi garis lurus dengan Bumi makan saat bulan muda atau purnama muncul, keduanya akan saling memperkuat atau saling tarik menarik. Ini akan menciptakan keadaan yang disebut pasang-surut purnama dengan tinggi air yang amat tinggi dan melebihi ukuran pasang biasanya dan membuat keadaan surut yang sangat rendah. Tteapi jika Bulan dan Matahari berada di posisi siku-siku terhadap Bumi, maka gaya tarik keduanya akan saling meniadakan atau mengosongkan. Keadaan ini disebut Pasang-Surut Perbani dengan ukuran pasut yang kecil.

Lintasan Bulan mengelilingi Bumi berbentuk bidang yang tidak sebidang dengan ekliptika melainkan berbentuk elips dan Bumi terletak pada salah satu titik api elips sehingga membuat keadaan Bulan bisa sangat dekat atau sangat jauh dengan Bumi. Titik terjauh dinamakan apogea dan titik terdekat dinamakan perigea. Sama juga keadaaan antara Bumi dan Matahari yang bentuknya elips sehingga ada titik terjauh Bumi terhadap Matahari disebut aphelium dan yang terdekat perhelium.

 

c.       Gerhana Matahari dan Bulan

Terdapat sudut sebesar 5º yang memisahkan lintasan Bumi-Bulan dengan Bumi- Matahari. Titik potong antara kedua bidang tersebut disebut simpul. Garis simpul tidak tetap tetapi mengalami perputaran dengan periode 19 tahun. Berarti bahwa ketika matahari sudah berada pada simpul maka untuk berikutnya simpul tidak akan lurus kembali ke Matahari dan sudut akan semakin besar dan akan kembali menunjukkan ke Matahari setelah berputar 360º dalam 19 tahun.

Ketika Bulan beroposisi (Matahari-Bumi-Bulan) dan terletak di simpul lintasan maka akan terjadi peristiwa gerhana Bulan total dimana Bulan akan masuk ke dalam umbra Bumi. Tetapi jika yang masuk ke umbra hanya sebagian Bulan purnama maka akan terjadi gerhana Bulan sebagian (partial). Sebelum memasuki umbra maka akan berada pada daerah penumbra sehingga disebut gerhana panumbra.

Gerhana Matahari terjadi pada siang hari saat Bulan berkonjungsi atau Bulan berada dekat dengan Matahari (Matahari-Bulan-Bumi). Dimana Bumi sudah mendapatkan umbra Bulan sehingga cahaya Matahari tidak berada di daerah Bumi, ini disebut gerhana Matahari total. Sedangkan daerah yg mendapat panumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari parsial. Terdapat pula gerhana Matahari cincin dimana posisi Bulan dan Bumi berada satu garis lurus sehingga kerucut baying-bayang Bulan tidak mengenai Bumi dan jaraknya lebih pendek dari jarak Bumi ke Bulan. Sehingga yang akan terlihat adalah Bulan lebih kecil dari Matahari dan posisinya berada di dalam Matahari dan bagian Matahari yg tersisa hanya berupa lingkaran berbentuk cincin.

 

F.     Penerapan bagi siswa SD

 

Untuk menjelaskan konsep sistem tata surya, rotasi, dan revolusi bumi kepada siswa SD dengan jelas, Anda dapat menggunakan pendekatan yang didukung dengan contoh konkret dan aktivitas interaktif. Berikut adalah cara untuk menjelaskan konsep-konsep ini secara terperinci:

 

1.      Sistem Tata Surya

·         Mulailah dengan memperkenalkan konsep sistem tata surya sebagai kumpulan planet, bintang, satelit, debu, dan gas yang terikat oleh gaya tarik gravitasi.

·         Gunakan model miniatur tata surya atau gambar yang menunjukkan planet-planet yang mengelilingi matahari.

·         Jelaskan peran matahari sebagai bintang pusat tata surya yang memberikan energi kepada planet-planet.

 

2.      Rotasi Bumi

·         Jelaskan bahwa rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada sumbunya sendiri.

·         Gunakan bola dan lampu untuk menunjukkan bagaimana rotasi bumi menyebabkan pergantian siang dan malam.

·         Diskusikan konsep waktu lokal dan perbedaan zona waktu yang disebabkan oleh rotasi bumi.

 

3.      Revolusi Bumi

·         Terangkan bahwa revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari dalam lintasan berbentuk elips.

·         Gunakan model sederhana dan gambar untuk mengilustrasikan bagaimana revolusi bumi memengaruhi musim yang kita alami.

·         Diskusikan perbedaan antara musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi akibat revolusi bumi.

 

4.      Aktivitas Praktis

·         Berikan aktivitas interaktif seperti membuat model tata surya, mengamati langit malam untuk mengidentifikasi planet, atau melakukan eksperimen sederhana tentang rotasi bumi.

·         Ajak siswa untuk berpartisipasi aktif dalam aktivitas ini untuk memperkuat pemahaman mereka.

Dengan menggunakan contoh konkret, visualisasi yang jelas, dan aktivitas praktis, siswa SD akan lebih mudah memahami konsep sistem tata surya, rotasi, dan revolusi bumi. Pastikan untuk menyelaraskan penjelasan Anda dengan tingkat pemahaman siswa dan berikan kesempatan bagi mereka untuk bertanya. Semoga penjelasan ini membantu Anda dalam mengajarkan konsep-konsep sains ini dengan lebih efektif kepada siswa SD. Jika Anda memerlukan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

 

Tata Surya, dengan Matahari sebagai pusatnya, dan planet-planet serta benda langit lain yang mengitarinya, adalah sistem yang kompleks dan menakjubkan. Bumi, salah satu planet dalam tata surya, melakukan rotasi dan revolusi yang memiliki dampak signifikan bagi kehidupan di dalamnya.

Rotasi bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam, perbedaan waktu di berbagai wilayah, serta efek Coriolis yang memengaruhi arah angin dan arus laut. Sementara itu, revolusi bumi menghasilkan perubahan musim dan perbedaan panjang siang dan malam di berbagai bagian bumi.

Pemahaman tentang tata surya, rotasi bumi, dan revolusi bumi merupakan hal yang penting untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di planet kita. Melalui penelitian lebih lanjut, kita dapat terus memperdalam pengetahuan kita tentang alam semesta dan bagaimana kita dapat menjaga bumi agar tetap lestari untuk generasi mendatang.

Dengan demikian, studi tentang tata surya, rotasi, dan revolusi bumi bukan hanya memperkaya pengetahuan kita tentang alam semesta, tetapi juga memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga planet kita sebagai rumah bersama.

 

B.     Saran

 

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang tata surya, revolusi, dan rotasi bumi, disarankan untuk membaca buku-buku dan artikel ilmiah, mengunjungi museum sains, atau mengikuti program edukasi astronomi.

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Imran, A., Amini, R., & Fitria, Y. (2021). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Model Learning Cycle 5E di Sekolah Dasar. Jurnal basicedu5(1), 343-349.

Amini, R. (2017). The Development Of Integrated Learning Based Students’ Book To Improve Elementary School Students’ Competence. Unnes Science Education Journal6(2).

Yati, W., & Amini, R. (2020). Pengembangan Bahan Ajar Dengan Pendekatan Cooperative Learning Tipe Turnamen Di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu4(1), 158-167.

Zairmi, U., Fitria, Y., & Amini, R. (2019). Penggunaan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu3(4), 1031-1037.

Amini, R., & Saniyah, S. (2021). Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Picture And Picture di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu5(2), 835-841.

Amini, R. (2015). Pengembangan Model Pembelajaran Konsep Dasar IPA SD Menggunakan Pendekatan SAVI. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan15(1), 34-39.

: Usmeldi, U., & Amini, R. (2019, February). The effect of integrated learning model to the students competency on the natural science. In Journal of Physics: Conference Series (Vol. 1157, No. 2, p. 022022). IOP Publishing.

Usmeldi, U., & Amini, R. (2021). Pelatihan penggunaan KIT IPA dan pengembangan LKPD berbasis praktikum untuk guru IPA. Jurnal Abdimas Prakasa Dakara1(2), 56-65.

Endarto, Danang. (2014). Kosmografi. Yogyakarta:Ombak

 

Harris, M. (2008). Susunan Tata Surya dan Beberapa Fakta Uniknya. Gramedia Blog, 57-74.

Harris, M. (2020). Sistem Tata Surya: Definisi, Teori, Hingga Sistem Penyusunnya. Gramedia Blog, 4-9.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 SD "PENERAPAN NORMA DALAM KEHIDUPANKU"

GEJALA DAN PENCEGAHAN VIRUS CORONA

CARA PENCEGAHAN VIRUS CORONA