BUMI DAN SUSUNAN BUMI (ATMOSFER, LITOSFER DAN HIDROSFER)
RESUME
DASAR-DASAR BUMI ANTARIKSA DAN KIMIA SD
Tentang
BUMI DAN SUSUNAN BUMI (ATMOSFER, LITOSFER
DAN HIDROSFER)
Disusun Oleh:
Aura Izzatul
Jannah ( 23129013)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hj.
Risda Amini, M.P.
Aissy Putri
Zulkarnain, M.Pd.
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
BUMI
DAN SUSUNAN BUMI
(ATMOSFER,
LITOSFER DAN HIDROSFER)
Struktur Bumi bagian dalam terbagi
dalam beberapa lapisan, seperti halnya sebuah bawang. Bumi secara umum terdiri
dari beberapa lapisan yaitu bagian paling atas disebut litosfer atau crust,
lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau mantel dan yang paling bawah adalah
inti bumi.
Bagian dalam dari bumi dapat
diketahui dengan mempelajari sifat-sifat fisika bumi yaitu dengan metode
geofisika, terutama dari kecepatan rambatan getaran atau gelombang seismik,
sifat kemagnetannya dan gaya berat serta data panas bumi. Dari data tersebut
dapat diketahui bahwa bagian dalam bumi tersusun dari material yang
berbeda-beda mulai dari permukaan bumi sampai ke inti bumi.
Dengan
metode geofisika tersebut juga diketahui bahwa berat jenis bumi keseluruhan adalah sekitar 5,52.
Kerak bumi sendiri yang merupakan lapisan terluar dan disusun oleh batu-batuan
mempunyai berat jenis antara 2,5 sampai 3,0. Dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa material yang menyusun bagian dalam bumi merupakan material yang lebih
berat dengan berat jenis yang lebih besar daripada batuan yang menyusun kerak
bumi.
A. Struktur Lapisan Bumi
1. Kerak Bumi
Kerak Bumi adalah lapisan
terluar bumi yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu kerak samudra dan kerak
benua.
Kerak samudra mempunyai
ketebalan sekitar 5–10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar
20–70 km. Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
batuan penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt.
Kerak Bumi dan sebagian
mantel bumi membentuk lapisan litosfer dengan ketebalan total kurang lebih 80
km. Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya. Pada batas terbawahnya
temperatur kerak menyentuh angka 1.100 C. Kerak dan bagian mantel yang relatif
padat membentuk lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan
astenosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergerak.
Temperatur meningkat 30 0C
setiap km, namun gradien panas bumi akan semakin rendah pada lapisan kerak yang
lebih dalam.
Unsur-unsur kimia utama
pembentuk kerak bumi adalah:
1.
Oksigen (O) (46,6%),
2.
Silikon (Si) (27,7%),
3.
Aluminium (Al) (8,1%),
4.
Besi (Fe) (5,0%),
5.
Kalsium (Ca) (3,6%),
6.
Natrium (Na) (2,8%),
7.
Kalium (K) (2,6%),
8.
Magnesium (Mg) (2,1%).
2.
Mantel
Selubung bumi atau
yang biasa disebut mantel bumi ini merupakan lapisan yang menyelubungi inti
bumi dan merupakan bagian terbesar dari bagian bumi sekitar 83.2 persen dari
volume dan 67.8 persen dari keseluruhan masa bumi.
Terdiri dari material
yang berfasa cair,sering pula selubung bumi disebut sebagai lapisan astenosfer.
Pada lapisan ini tempat terjadinya pergerakan-pergerakan lempeng-lempeng yang disebabkan
oleh gaya konveksi atau energi dari panas bumi.
Pergerakan tersebut sangat
mempengaruhi bentuk muka bumi. ketebalan selubung ini berkisar 2.883 km.
Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc dekat dengan inti dan 3.3 gr/cc di dekat
kerak bumi. Pada wilayah selubung bagian atas akan mulai terbentuk intrusi
magma yang diakibatkan oleh batuan yang menyusup dan meleleh.
3.
Inti
Inti bumi terletak
mulai kedalaman sekitar 2900 km dari dasar kerak bumi sampai ke pusat bumi. Inti bumi dapat dipisahkan menjadi inti bumi bagian luar dan inti
bumi bagian dalam. Batas antara selubung bumi dan inti bumi ditandai dengan
penurunan kecepatan gelombang P secara drastis dan gelombang S yang tidak
diteruskan.
Keadaan ini disebabkan
karena meningkatnya berat jenis material penyusun inti bumi dan perubahan sifat
materialnya dari yang bersifat padat menjadi bersifat cair. Meningkatnya berat
jenis disebabkan karena perubahan dari material silikat yang menyusun selubung
bumi menjadi material campuran logam yang kaya akan besi (Fe) di inti bumi.
Perubahan sifat material
menjadi cairan disebabkan karena turunnya titik lebur material yang mengandung
besi dibandingkan material yang kaya silikat. Itulah sebabnya material yang
menyusun inti bumi bagian luar berupa cairan yang kaya logam Fe.
Sebaliknya semakin
bertambahnya tekanan ke bagian yang semakin dalam akan mengakibatkan kan
naiknya titik lebur material logam. Hal ini menyebabkan material yang menyusun
inti bumi bagian dalam merupakan material logam yang bersifat padat.
Komposisi material penyusun
inti bumi diketahui dengan perkiraan bahwa unsur besi merupakan unsur yang
banyak dijumpai pada kerak batuan penyusun kerak bumi. Dengan meningkatnya
berat jenis pada batuan yang makin dalam letaknya, maka kadar besi juga akan
semakin meningkat, sehingga pada selubung bumi mempunyai kemungkinan mengandung
kadar besi yang lebih besar daripada kerak bumi.
Berat jenis inti bumi
bagian luar yang disusun oleh material kaya besi yang cair sama dengan berat
jenis berat jenis besi dalam keadaan cair. Karena inti bumi bagian dalam
disusun oleh material kaya besi yang padat, maka batas antara inti bumi bagian
luar dengan inti bumi bagian dalam mempunyai temperatur sama dengan titik lebur
besi pada tekanan di tempat tersebut.
Selain itu, komposisi penyusun
inti bumi juga diketahui dengan mendasarkan pada komposisi meteorit yang
dijumpai mengandung logam besi dan nikel sebanyak sekitar 7% sampai 8%.
Sehingga diperkirakan material logam penyusun inti bumi adalah unsur besi dan
nikel.
B.
Struktur Lapisan Bumi Berdasarkan Susunan Kimia
Kemajuan teknologi
kini membuat orang bisa belajar banyak tentang Bumi, serta mengetahui lapisan
yang menyusunnya. Situs phys.org menggambarkan cara untuk melihat inti bumi
yaitu dengan membayangkan seolah Anda membelahnya. Anda akan melihat Bumi
terdiri dari beberapa lapisan, persis seperti kue. Setiap lapisan ternyata
memiliki banyak perbedaan yang sangat jelas.
Misalnya saja, sifat,
komposisi, dan karakteristiknya yang memengaruhi banyak proses utama
pembentukan Bumi. Pemahaman ilmiah tentang struktur interior Bumi didasarkan
pada kesimpulan yang dibuat dengan bantuan pemantauan seismik.
Hal itu berarti
melibatkan pengukuran gelombang suara yang dihasilkan oleh gempa bumi, dan
memeriksa bagaimana gelombang suara melewati berbagai lapisan bumi. Perubahan
kecepatan seismik menyebabkan refraksi yang dihitung (sesuai dengan Hukum
Snell) untuk menentukan perbedaan massa jenis. Juga diperlukan eksperimen
dengan padatan kristal pada tekanan dan karakteristik suhu interior dalam bumi.
Hasilnya, dapat
diketahui perbedaan suhu dan tekanan disebabkan oleh sisa panas dari
pembentukan awal planet, hingga peluruhan unsur radioaktif.
Selain lapisan-lapisan yang disebut di atas, Bumi juga
terdiri dari empat susunan kimia, yaitu
1.
Atmosfer
Lapisan
atmosfer adalah lapisan udara yang membungkus planet ini dengan ketebalan lebih
dari 650 kilometer. Lapisan ini disusun dari nitrogen sebesar 78 persen dan
oksigen sebesar 21 persen. Atmosfer juga dibagi menjadi lima lapisan, yaitu
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Troposfer adalah
lapisan yang paling dekat dengan permukaan Bumi. Jaraknya sekitar 0 hingga 15
kilometer.
Fenomena
cuaca seperti hujan dan petir terjadi di troposfer. Di lapisan selanjutnya ada stratosfer
yang berada di atas troposfer. Jaraknya sekitar 15 sampai 40 kilometer dari
permukaan Bumi. Lapisan ini berfungsi untuk menyerap dan menyebarkan radiasi
ultraviolet dari Matahari.
Di
atas stratosfer terdapat mesosfer pada ketinggian 40 sampai 70 kilometer di
atas permukaan Bumi. Kemudian ada termosfer yang berjarak 70 sampai 400
kilometer dari permukaan Bumi. Termosfer juga disebut sebagai ionosfer karena
terjadi proses ionisasi pada atom-atom dan molekul yang berinteraksi dengan
plasma Matahari.
Terakhir,
ada eksosfer sebagai pelindung dan lapisan terluar yang menyelimuti planet ini.
Ini terletak 800 sampai 3.260 kilometer dari permukaan Bumi. Satelit yang
mengitari Bumi terdapat di eksosfer.
2.
Hidrosfer
Seperti namanya, hidrosfer merujuk kepada lapisan air
yang berada di permukaan Bumi. Artinya, lapisan hidrosfer meliputi samudera,
lautan, danau, sungai, air tanah, serta uap air.
Hidrosfer dari kata hydrosphere dalam Bahasa Inggris.
Kata hydro berasal dari Yunani Kuno yang artinya air. Hidrologi adalah ilmu atau
studi tentang air dan cara air digunakan dan diedarkan di seluruh planet bumi. Bisa
dikatakan, hidrosfer adalah komponen air bumi.
Dikutip dari National Geographic Society, hidrosfer adalah jumlah total air di sebuah planet.
Hidrosfer mencakup air di permukaan planet, di bawah tanah dan di udara.
Hidrosfer sebuah planet dapat berupa bentuk cair, uap dan es.
Hidrosfer adalah jumlah semua air di bumi dan siklus
air yang mendistribusikannya ke seluruh planet. Di bumi, air cair (liquid
water) ada di permukaan bumi dalam bentuk lautan, danau dan sungai. Ada pula
air di bawah tanah seperti air tanah, di sumur dan akuifer. Air dalam hidrosfer
juga ada yang berbentuk uap dan terlihat sebagai awan atau kabut. Bagian beku
dari hidrosfer bumi terdiri dari es meliputi gletser, tutup es (ice caps) dan
gunung es.
Air dalam bentuk gas (uap air) lebih tepat disebut
bagian dari atmosfer. Bagian beku dari hidrosfer bumi tersebut mempunyai nama
tersendiri yaitu cryosfer (cryosphere). Hidrosfer selalu bergerak Gerakan
sungai dan aliran air dapat terlihat, tetapi gerakan air di kolam dan danau
memang kurang terlihat jelas.
Gerakan laut dan samudera dapat dilihat dengan mudah
dengan gerakan skala besar yang mengalirkan air dengan jarak yang sangat jauh
seperti kutub dan tropis atau antarbenua. Gerakan semacam ini adalah dalam
bentuk arus yang menggerakkan air hangat di daerah tropis ke arah kutub dan air
dingin dari kutub ke arah daerah tropis. Arus ini hadir di permukaan laut dan
pada kedalaman lautan.
Air bergerak melalui hidrosfer dalam siklus. Air
terkumpul di awan kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan atau salju. Air ini
terkumpul di sungai, danau dan lautan. Kemudian air menguap ke atmosfer untuk
memulai siklus dari awal lagi. Perputaran ini disebut siklus air (water cycle).
3. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak paling luar yang
terdiri dari batuan. Litosfer adalah lempeng yang bergerak, sehingga dapat
menimbulkan pergeseran benua.
Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος)
yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal
dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan.
Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang
paling luar atau biasa disebut dengan kulit Bumi.
Kata litosfer berasal dari bahasa Yunani yaitu lithos
artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Litosfer yaitu lapisan kerak bumi
yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.
Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan,
umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2.
Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan
silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi
ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida. Penyusun utama
lapisan litosfer adalah batuan yang terdiri dari campuran antara mineral
sejenis atau tidak sejenis yang saling terikat secara gembur atau padat. Induk
batuan pembentuk litosfer adalah magma, yaitu batuan cair pijar yang bersuhu
sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami beberapa
proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf.
Litosfer memegang peranan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah
terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi
maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir. Selanjutnya
bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis makhluk hidup yang
kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.
Tanah merupakan sumber berbagai jenis mineral bagi mahluk hidup.
Dalam wujud aslinya, mineral-mineral ini berupa
batu-batuan yang treletak berlapis di permukaan bumi. Melalui proses erosi
mineral-mineral yang menjadi sumber makanan mahluk hidup ini seringkali terbawa
oleh aliran sungai ke laut dan terdeposit di dasar laut.
Itulah sebabnya mengapa lapisan litosfer sering
sekali dinamakan dengan lapisan silikat dengan memiliki ketebalan rata-rata 30
km yang terdiri atas 2 bagian
Dua Bagian Litosfer
a. Litosfer atas merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3
bagian.
b. Litosfer bawah merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3
bagian.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan
bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar
dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer yang dalam hal ini
merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas dan lebih dalam dari mantel.
4.
Biosfer
Biosfer memiliki arti ‘lapisan hidup,’ yang merujuk
kepada lapisan yang dapat dihuni oleh makhluk hidup. Biosfer mencakup daratan,
air, udara, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Biosfer adalah sistem kehidupan yang paling besar
karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di planet bumi.
Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka
bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta
proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan
ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan (
terdiri dari komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).
Jadi, biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk
hidup. Biosfer merupakan sistem kehidupan yang paling besar karena terdiri atas
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. Secara etimologi, kata biosfer
terdiri atas 2 kata yaitu bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan.Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi
yang menjadi tempat makhluk hidup.Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki
makna makhluk hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi
kehidupan.
Pengertian biosfer dalam arti luas menurut
geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh
makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur
litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer Menurut
Para Ahli Selain pengertian baku biosfer, terdapat pula definisi yang
disampaikan oleh para ahli mengenai biosfer, antara lain:
Menurut Vladimir Wanouich Veinadsku, biosfer adalah sebuah sistem
terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejarah kehidupan makhluk di bumi.
Menurut John Wiley, yaitu sebuah zona dari planet bumi dimana terdapat
kehidupan yang terbentuk secara alami pada lapisan bumi dengan lapisan atmosfer
yang lebih rendah. Menurut M. Allaby, biosfer merupakan salah satu bagian
habitat organisme yang membentuk sistem kelompok stabil dan efektif untuk
keseluruhan ekosistem planet bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Harris, M. Teori Pembentukan Bumi. https://www.gramedia.com/literasi/teori-pembentukan-bumi/
Faradiba Nadia. 2022. Struktur
Lapisan Bumi Serta Penjelasan Per Lapis.
https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/22/113100023/struktur-lapisan-bumi-beserta
penjelasan-per-lapisan
Utami Nurul Silmi. 2022. Litosfer,
Hidrosfer dan Atmosfer. https://www.kompas.com/skola/read/2022/12/14/150000669/apa-itu-litosfer-hidrosfer-dan
atmosfer- Thabroni Gamal. 2021.
Lapisan Bumi: Atmosfer, Litosfer,
Hidrosfer. https://serupa.id/lapisan-bumi-atmosfer-litosfer-hidrosfer-terlengkap/
Default Site. 2015.Struktur Bumi dan
Penjelasannya. https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/struktur-bumi
Komentar
Posting Komentar